Kamis, 30 Januari 2014

9 tips mendeteksi kebohongan dari bahasa tubuh

Banyak orang mengaku
tahu ketika mereka sedang
dibohongi.
Walaupun banyak teknik
untuk mengidentifikasi
apakah seseorang
berbohong atau tidak, tapi
tidak semua teknik
tersebut dapat diandalkan.
Bahkan tes detektor
kebohongan tidak bisa
membuktikan jujur
tidaknya seseorang secara
sempurna.
Namun, Anda dapat melatih
diri untuk mencari isyarat
nonverbal pada bahasa
tubuh, ekspresi wajah, dan
pola bicara seseorang
untuk mencari tahu
apakah seseorang
berbohong pada Anda atau
tidak.
Berikut adalah cara
mendeteksi kebohongan
dengan mengamati perilaku
dan bahasa tubuh
seseorang:
1. Ajukan pertanyaan-
pertanyaan untuk
mengetes subyek.
Pertama, tanyakan
sesuatu pada orang
tersebut, pertanyaan yang
jawabannya cenderung
jujur. Kemudian pilih
sebuah pertanyaan yang
Anda anggap orang
tersebut akan berbohong
atau mengelak.
2. Amati perilaku yang
tipikal atau khas.
Catat bahasa tubuh,
gerakan mata, serta
konsistensi dan volume
suara orang tersebut.
Cara terbaik untuk
mengetahui ketika
seseorang berbohong
adalah dengan mengamati
terlebih dahulu ketika dia
mengatakan hal yang
sebenarnya.
Saat berbohong, bahasa
tubuh atau volume serta
intonasi suara biasanya
akan berubah dibanding
saat dia berkata jujur.
3. Periksa gerakan aneh.
Apakah orang tersebut
gelisah? Apakah dia
melihat mata Anda?
Apakah dia tersenyum?
Apakah dia duduk dengan
santai?
Individu tertentu akan
lebih aktif daripada yang
lain, jadi ketika seseorang
gelisah atau menunjukkan
perilaku yang lebih
hiperaktif, ini tidak selalu
menandakan dia
berbohong. Bandingkan
perilaku tidak biasa dengan
sikap yang biasa dia
lakukan.
4. Evaluasi respon
jawaban.
Ketika Anda mengajukan
pertanyaan, cek apakah dia
memberikan jawaban
langsung, atau membuat
beberapa usaha untuk
mengalihkan topik
pembicaraan.
Seorang pembohong akan
berusaha untuk
mengalihkan topik
pembicaraan yang
membuatnya tidak nyaman.
5. Amati respon yang
lambat atau tergesa-gesa.
Apakah orang tersebut
membutuhkan waktu lama
untuk menjawab? Atau
tergesa-gesa dalam
menjawab pertanyaan
Anda?
Jika seseorang
membutuhkan waktu yang
lama untuk menjawab atau
meminta Anda untuk
mengulangi pertanyaan,
dia mungkin sengaja
mengulur-ulur waktu
untuk merangkai jawaban
yang masuk akal. Atau bisa
juga dia justru menjawab
terlalu cepat agar dapat
segera beralih ke topik
lain.
6. Amati perilaku meminta
maafnya.
Salah satu perilaku
seseorang yang berbohong
adalah melakukan
permintaan maaf yang
tidak penting berkali-kali.
Alam bawah sadarnya
mendorong dia untuk
meminta maaf atas
perilaku yang dianggap
sebagai “kesalahan”.
7. Amati diam yang lama.
Jika orang tersebut diam
yang tidak biasa, mungkin
dia menghindari berbohong
lebih banyak. Dia bisa saja
berperilaku agresif dalam
upaya untuk mencegah
Anda mengajukan
pertanyaan lebih lanjut
dimana dia mungkin harus
berbohong lagi.
8. Fokus pada wajah.
Ketika Anda mengajukan
pertanyaan, jika orang
tersebut melihat ke arah
samping kanan, ke atas,
sudut kiri wajah Anda,
atau ke kejauhan, dia
mungkin berbohong. Hal ini
akan berlaku arah
sebaliknya jika dia kidal.
9. Fokus pada bahasa
tubuh.
Seseorang yang sedang
berbohong cenderung akan
menjauh dari Anda.
Tubuhnya mungkin akan
menjauh seakan untuk
melindungi kebohongannya
dari pandangan Anda.
Amati gerakan seperti
menggosok-gosokkan
tangan, menelan ludah
berlebihan, menjilati bibir,
dan meremas-remas
tangan.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar